Pendidikan
Pelajar SMPN 1 Lamongan, Adopsi Pembelajaran Metode Kelas Digital
Memontum Lamongan – Pelajar di SMPN 1 Lamongan kini sudah mengadopsi pembelajaran dengan metode Kelas Digital. Belajar kini semakin menyenangkan, tidak terbatas ruang tertutup dalam kelas.
Ini seiring dilaunchingnya Kelas Digital di Lamongan oleh Bupati Fadeli di SMPN 1 Lamongan, Minggu (5/1/2020). Kelas digital di SMPN 1 Lamongan ini akan mengawali, dari pembukaan Kelas Digital di berbagai sekolah lainnnya di Lamongan.
Sebanyak 10 kelas, seperti disampaikan Kepala SMPN 1 Lamongan Khoirul Anam, sudah siap menjadi Kelas Digital. Yakni sebanyak 5 kelas di kelas 7 dan 5 kelas di kelas 8.
“Belajar kini tidak harus di kelas. Belajar kini menyenangkan. Bisa di out door, di taman, gazebo, maupun di kantin,” Ujar Khoirul Anam.
Tak hanya itu, Anam meyakini, dengan konsep belajar yang menyenangkan, akan mampu memacu rasa ingin tahu siswa. Juga untuk meningkatkan kompetensi 4K, berfikir kritis, kreatif, kolaboratif dan komunikatif.
Sedangkan, sebanyak 382 unit tablet batuan dari Kemendikbud sudah disiapkan SMPN 1 Lamongan untuk penunjang pembelajaran Kelas Digital.
Sementara Bupati Fadeli memberi apresiasi, atas inisiatif SMPN 1 dan Dinas Pendidikan Lamongan untuk menindaklanjuti program kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Merdeka Belajar.
“Kita punya Mendikbud yang milenial, dengan program Merdeka Belajar. Dan hari ini implementasinya sudah ditunjukkan lebih dulu oleh Kabupaten Lamongan,” Kata Fadeli.
Dia berharap, terkait implementasi Kelas Digital di Lamongan, agar tidak hanya siswanya yang melek teknologi. Tapi juga pendidik agar diupgrade pengetahuannya.
SMPN 1 Lamongan memanfaatkan google clasroom, google Exam, dan laboratorium virtual untuk penunjang Kelas Digital ini.
Usai malaunching Kelas Digital, Bupati meninjau pembelajaran siswa SMPN 1 Lamongan di taman.
Saat itu sedang berlangsung proses pembelajaran Bahasa Indonesia materi teks ulasan kelas 8f oleh Rininta Melati.
Meski bisa belajar dimana saja, Rininta menjelaskan pembelajaran tetap diberi batas waktu, sebagaimana di ruang kelas.
Materi ajarnya saat itu berlangsung 40 menit yang diakhiri dengan pemberian soal melalui gadget. Siswa juga bisa bertanya jawab melalui gadget, selama proses pembelajaran berlangsung. (aju/zen/yan)
- Pemerintahan5 tahun
Pemkab Gelar Seminar Sejarah Gajah Mada Putra Lamongan, Ketua Lesbumi PBNU Agus Sunyoto Ungkap fakta-fakta Baru Gajah Mada di Lamongan
- Pemerintahan5 tahun
Bengawan Solo Diduga Tercemar Limbah Tekstil dari Jawa Tengah, Pemkab Lamongan Imbau Petani Tak Gunakan Air Sementara Waktu
- Pemerintahan5 tahun
Maksimalkan Pelayanan saat Covid-19, Disdukcapil Lamongan Manfaatkan Aplikasi Sego Boran
- Pemerintahan5 tahun
Bupati Fadeli Tegaskan Target Kinerja Wajib Dipenuhi, Canangkan Zona Integritas dan Penyerahan Penghargaan SAKIP Perangkat Daerah 2019
- Pemerintahan5 tahun
Pemkab Lamongan Godok Protokol Karantina 3 Desa dan 1 Kelurahan
- Hukum & Kriminal5 tahun
Polres Lamongan Ungkap Kasus Curanmor di 40 TKP Dan Tahan Dua Tersangka
- Pemerintahan5 tahun
20 Orang di Lamongan Positif Corona, Bupati Gencarkan Pencegahan, Bagikan Masker
- Pemerintahan4 tahun
Lamongan Sukses Penuhi Target SP Online 2020