Lamongan
Manfaatkan Lahan Tidur, Pemkab Lamongan Inovasikan Tanam Bawang Merah di Kawasan Rawa
Memontum Lamongan – Kreatifitas tanpa batas terus digaungkan oleh Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, kepada semua lini di Kabupataen Lamongan. Berbagai inovasi luar biasa dimunculkan dalam berbagai bidang, tidak terkecuali bidang pertanian. Hal tersebut, ditujukan guna mencapai kesejahteraan masyarakat Lamongan menuju kejayaan yang berkeadilan.
Bupati Yuhronur pada Kamis (18/11/2021), mengunjungi Desa Manyar, Kecamatan Sekaran, untuk melihat hasil panen Bawang Merah. Bawang Merah ini merupakan hasil panen pertama dari inovasi Kepala Desa Manyar, yang mencoba memanfaatkan lahan tidur di kawasan rawa untuk dijadikan lahan tanam warga. “Kita semua kadang ragu, apakah bawang merah ini bisa ditanam dan berbuah di kawasan rawa ini. Ternyata luar biasa, Pak Kades dengan segala kreatifitasnya bisa menanam bawang ini dan ternyata hasilnya cukup bagus,” ucapnya.
Ditambahkan Bupati Yuhronur, Bawang Merah merupakan pilihan komoditas lain yang ditanam di daerah tersebut. Selain itu, tanaman ini sangat aman dari serangan hama tikus.
“Ini sebuah pilihan komoditas lain yang ditanam di daerah ini. Ada satu hal yang cukup menarik kata Pak Kades, bahwa tikus tidak menyerang tanaman ini. Sukses Pak Kades dengan inovasinya,” tambahnya.
Baca juga :
- Pemkab Lamongan Dorong Petani Padi Lakukan Penanaman Padi Lebih Awal
- Lestarikan Akar Budaya, Pemerintah Kabupaten Lamongan Hadirkan Museum Expo 2024
- Kemenkominfo Webinar di Lamongan dengan Tema Pemanfaatan Internet untuk Penyebaran Konten Positif
- Usai Dilantik, DPRD Lamongan Agendakan Pembentukan Tatib hingga Alat Kelengkapan Dewan
- DPRD Lamongan Lantik 50 Anggota Legislatif Periode 2024-2029
Diungkapkan Kades Manyar, Puji Rahayu Saputro, lahan yang digunakan untuk menanam bawang sebelumnya merupakan lahan tidur dan belum pernah ditanami. “Lahan ini tidur selama ini. Jadi, dengan adanya inovasi ini saya berharap warga masyarakat yang berada di wilayah Manyar, ini bisa memanfaatkan lahan tersebut untuk tanaman,” ungkapnya.
Memanfaatkan lahan rawa berukuran 1 hektar, Bawang Merah yang dipanen dapat menghasilkan kurang lebih 40 ton. Karena meluapnya air sebagai akibat dari hujan yang turun terus-menerus, tanaman Bawang Merah ini harus dilakukan panen awal. Lama panen yang harusnya 60 hari harus menjadi 42 hari karena banjir.
“Hasilnya sangat bagus. Karena memang tanah ini sangat cocok, nilai kesuburan tanah dan haranya tinggi. Sehingga, hasilnya ini sebenarnya bagus, karena memang usianya yang belum cukup, harusnya besar-besar. Ini kan sebenarnya masa generatif, masa pembuahan tapi malah kena banjir, tapi alhamdulillah masih bisa dibawa pulang. Mudah-mudahan musim tahun depan bisa lebih baik,” papar Kades Manyar. (zud/zen/sit)
- Pemerintahan5 tahun
Pemkab Gelar Seminar Sejarah Gajah Mada Putra Lamongan, Ketua Lesbumi PBNU Agus Sunyoto Ungkap fakta-fakta Baru Gajah Mada di Lamongan
- Pemerintahan5 tahun
Bengawan Solo Diduga Tercemar Limbah Tekstil dari Jawa Tengah, Pemkab Lamongan Imbau Petani Tak Gunakan Air Sementara Waktu
- Pemerintahan5 tahun
Maksimalkan Pelayanan saat Covid-19, Disdukcapil Lamongan Manfaatkan Aplikasi Sego Boran
- Pemerintahan5 tahun
Bupati Fadeli Tegaskan Target Kinerja Wajib Dipenuhi, Canangkan Zona Integritas dan Penyerahan Penghargaan SAKIP Perangkat Daerah 2019
- Pemerintahan5 tahun
Pemkab Lamongan Godok Protokol Karantina 3 Desa dan 1 Kelurahan
- Hukum & Kriminal5 tahun
Polres Lamongan Ungkap Kasus Curanmor di 40 TKP Dan Tahan Dua Tersangka
- Pemerintahan5 tahun
20 Orang di Lamongan Positif Corona, Bupati Gencarkan Pencegahan, Bagikan Masker
- Pemerintahan4 tahun
Lamongan Sukses Penuhi Target SP Online 2020