Lamongan

Lapas Kelas IIB Lamongan Disebut Pertama di Indonesia yang Memiliki Pencanangan Proklim

Diterbitkan

-

Memontum Lamongan – Dalam rangka memperingati Hari Lahir Kemenkumham yang Ke-78, Lapas IIB Lamongan melaksanakan kegiatan Pencanangan Program Kampung Iklim (Proklim) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Lomba Burung Berkicau Kalapas Cup di Halaman Lapas Lamongan. Pencanangan Lapas Proklim ini, sekaligus menjadikan Lapas Lamongan sebagai Lapas pertama di Indonesia yang memiliki Program Kampung Iklim.

Pembina Lingkungan Tingkat Nasional, Bambang Irianto, yang hadir pada kesempatan tersebut mengatakan bahwa dalam perjalanannya sebagai pembina lingkungan dan telah melanglang buana ke berbagai provinsi di Indonesia, baru kali ini dirinya mendengar dan melihat adanya Lapas Proklim. “Baru kali ini saya mendengar dan melihat ada sebuah Lapas yang mempunyai Program Lapas Proklim. Setahu saya, ini satu-satunya di Indonesia ada program seperti ini dan tentu di Lapas Lamongan. Saya sangat tertarik dan perkembangannya ditunggu oleh kalangan aktivis lingkungan di seluruh Indonesia,” ujarnya, Senin (21/08/2023) tadi.

Pihaknya mengapresiasi Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, sebagai penggerak kampung iklim di Lamongan. “Mudah-mudahan inspirasi ini akan berhasil dengan kolaborasi semua pihak. Saya apresiasi pada Bupati Lamongan, yang telah menggerakkan kampung-kampung iklim di Kabupaten Lamongan. Tentu, ini akan bisa berhasil kalau juga didukung berbagai stakeholder di Lamongan,” kata Bambang Irianto.

Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jatim, Imam Jauhari, menambahkan bahwa seluruh kegiatan ini adalah dalam rangka memberikan pembinaan kepada masyarakat yang mengalami permasalahan hukum, juga masyarakat di sekitar Lapas. Adanya lomba kicau burung, juga pencanangan Lapas Proklim inisiasi Kalapas Lamongan, Mahrus, dengan Pembina Lingkungan, Bambang Irianto.

Advertisement

Baca juga:

Diharapkan, ujarnya, ini akan mampu memberikan bekal pada warga binaan, agar ketika keluar dari Lapas tidak kembali melakukan pelanggaran pidana. “Memang ada beberapa warga binaan yang sudah melestarikan dan memelihara burung berkicau. Misalnya nanti kalau sudah keluar, mereka punya keahlian dan bisa memanfaatkan keahliannya dengan baik, sebagai bekal. Di samping itu, tadi juga sudah diresmikan Pro Clean yang ini semua adalah dalam rangka menjaga dan melestarikan lingkungan kita,” ujar Kakanwil, Imam Jauhari.

Bupati Yuhronur Efendi dalam kesempatan itu sangat mengapresiasi inisiasi Kalapas Lamongan. Dimana program ini, adalah program yang berseiring dengan program-program yang dilakukan Lamongan dalam rangka menjaga pelestarian lingkungan.

“Ini sebuah inovasi yang sangat luar biasa, tentu berseiring dengan apa yang terus kita kembangkan dalam rangka perbaikan lingkungan dan juga menjaga lingkungan. Kolaborasi sangat diperlukan, sebagai bentuk dukungan kami akan membantu dari sisi pemasaran. Sehingga, produk warga binaan yang memiliki kualitas sama dengan produk lain di luaran tapi memiliki harga yang lebih murah ini, dapat semakin diterima di pasaran,” katanya.

Advertisement

Dijelaskan Kalapas Lamongan, Mahrus, kegiatan ini merupakan kolaborasi dengan Sahabat Kicau Indonesia. Di mana, diikuti lebih dari 600 peserta dengan berbagai kategori lomba. Selain dalam rangka memperingati Hari Lahir Kemenkumham, kegiatan ini juga diharapkan membantu menjaga kelestarian lingkungan hidup, pariwisata dan perekonomian masyarakat atau UMKM serta menjadikan Lapas Lamongan sebagai bagian dari Kampung Proklim guna menyikapi perubahan iklim. (zen/gie).

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas