Lamongan
B2W Gandeng SMPN1 Deket Lamongan Kampanyekan Program Gerakan Pelajar Lamongan Bersepeda ke Sekolah
Memontum Lamongan – SMPN 1 Deket terpilih sebagai salah satu tuan rumah dari program roadshow 10 Kota di Indonesia oleh B2W (Bike to Work) Indonesia, Komunitas Pekerja Bersepeda, Jumat (21/07/2023) tadi. Program kolaborasi yang bertajuk Program Rajapedal (Gerakan Pelajar Lamongan Bersepeda ke Sekolah), dimaksudkan guna mendorong semangat para pelajar untuk bersepeda dan tertib berlalu lintas.
Diungkapkan Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, bahwa kegiatan yang diawali oleh Komunitas B2W Indonesia yang menempatkan titik lokasi sosialisasi di Lamongan, ini disambut baik oleh pihaknya. Itu karena, hal tersebut sesuai dengan keinginan pemerintah untuk kembali menggalakkan kegiatan bersepeda ke sekolah. Selain untuk menambah kesehatan dan mengurangai polusi udara, bersepeda juga merupakan salah satu bentuk tertib regulasi anak di bawah umur yang dilarang menggunakan sepeda motor ke sekolah.
“Diawali dari Komunitas Bike to Work Indonesia yang menempatkan titik sosialisasinya salah satunya di Lamongan, kita menyambut baik karena memang ini sesuai dengan keinginan kita bersama. Yakni, menggunakan sepeda supaya sehat, udara bersih dari polusi dan tentu mengurangi anak-anak di bawah umur menggunakan sepeda motor. Banyak sekali ternyata siswa di tingkat SMP, yang sudah menggunakan sepeda motor. Karenanya, untuk itu kita mulai dengan sosialisasi dan kampanye hari ini guna memberikan kesadaran bagi anak-anak untuk kembali menggunakan sepeda dalam aktivitasnya,” kata Bupati Yuhronur.
Baca juga :
Ditambahkan Bupati Lamongan, bahwa pada dasarnya aturan terkait penggunaan sepeda motor untuk anak, sudah ada. Namun, terkadang sering terkendala karena jarak tempat tinggal dengan sekolah yang cukup jauh.
“Sebenarnya sudah ada aturan. Tetapi, karena ada beberapa sekolah yang jaraknya jauh dari tempat tinggalnya, sehingga banyak diantar orangtuanya menggunakan sepeda motor. Tetapi yang jelas, akan kita batasi dan itu sudah ada lama regulasi terkait anak tidak boleh menggunakan sepeda motor di sekolah,” tambahnya.
Koordinator B2W Indonesia Jawa Timur, Tia Restia, berharap dengan dilaksanakannya kegiatan ini dapat ditularkan pada anak-anak di wilayah lain di Lamongan. “Kami berharap tidak sampai di sini saja, adik-adik dan guru di sini yang sudah ada komunitasnya tadi. Namun, agar bisa menularkan, mengajak teman-temannya bersepeda yang rumahnya dekat-dekat. Asyik loh bersepeda itu, bisa sehat, berprestasi, hemat, bersih polusi udara juga,” harapnya.
Kepala Sekolah SMPN 1 Deket, Hengky Sudiyono, menambahkan bahwa dipilihnya SMPN 1 Deket sebagai tuan rumah ini karena memiliki beberapa komunitas. Diantaranya, seperti SDC (Snesa Dela Club) komunitas sepeda guru, juga sebagian besar muridnya (hampir 50 persen) menggunakan sepeda ke sekolah. (zen/sit)
- Pemerintahan5 tahun
Pemkab Gelar Seminar Sejarah Gajah Mada Putra Lamongan, Ketua Lesbumi PBNU Agus Sunyoto Ungkap fakta-fakta Baru Gajah Mada di Lamongan
- Pemerintahan5 tahun
Bengawan Solo Diduga Tercemar Limbah Tekstil dari Jawa Tengah, Pemkab Lamongan Imbau Petani Tak Gunakan Air Sementara Waktu
- Pemerintahan5 tahun
Maksimalkan Pelayanan saat Covid-19, Disdukcapil Lamongan Manfaatkan Aplikasi Sego Boran
- Pemerintahan5 tahun
Bupati Fadeli Tegaskan Target Kinerja Wajib Dipenuhi, Canangkan Zona Integritas dan Penyerahan Penghargaan SAKIP Perangkat Daerah 2019
- Pemerintahan5 tahun
Pemkab Lamongan Godok Protokol Karantina 3 Desa dan 1 Kelurahan
- Hukum & Kriminal4 tahun
Polres Lamongan Ungkap Kasus Curanmor di 40 TKP Dan Tahan Dua Tersangka
- Pemerintahan5 tahun
20 Orang di Lamongan Positif Corona, Bupati Gencarkan Pencegahan, Bagikan Masker
- Pemerintahan4 tahun
Lamongan Sukses Penuhi Target SP Online 2020