Lamongan
Batik Lamongan Tampil di Gelaran Busana Ethnic Nusantara Fashion Festival Surabaya
Memontum Lamongan – Menandai 3 tahun Anniversary, Ethnic Nusantara (Etnura) menggelar Fashion Indonesia di salah satu hotel di Surabaya, Minggu (19/03/2023) tadi. Peragaan busana yang mengusung tema ‘Batik Pesisir Jawa Timur’ ini setidaknya melibatkan 40 desainer yang mengangkat keunikan dan kekhasan batik, khususnya Batik Lamongan.
Suasana panggung semakin meriah, dengan turut hadirnya Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi bersama istri, Anis Yuhronur Efendi selaku Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Lamongan, yang menjadi model busana fashion show. Keduanya, mengenakan busana hasil desainer Yussi Martha yang memanfaatkan keindahan Batik Merti Bumi (Merawat Bumi) dari Batik Soedjono karya pemuda asli Lamongan, Umbar Basuki, yang berhasil meraih Juara II dalam perlombaan batik Jawa Timur 2022 lalu. Batik Merti Bumi sendiri, memadukan motif hewan endemik Lamongan selatan yaitu burung hantu dan hasil bumi Lamongan berupa polo pendem.
Tidak sekadar mengenakan pakaian batik, Bupati Yuhronur dan istri, juga berlenggak-lenggok di atas catwalk. Bak model profesional, sesekali keduanya juga berpose di berbagai sudut catwalk untuk diabadikan gambarnya.
Baca juga:
- Pemkab Lamongan Dorong Petani Padi Lakukan Penanaman Padi Lebih Awal
- Lestarikan Akar Budaya, Pemerintah Kabupaten Lamongan Hadirkan Museum Expo 2024
- Kemenkominfo Webinar di Lamongan dengan Tema Pemanfaatan Internet untuk Penyebaran Konten Positif
- Usai Dilantik, DPRD Lamongan Agendakan Pembentukan Tatib hingga Alat Kelengkapan Dewan
- DPRD Lamongan Lantik 50 Anggota Legislatif Periode 2024-2029
Selain Bupati Yuhronur dan istri, Sekda Lamongan, Mohammad Nalikan beserta istri, tampak mengenakan busana sarimbit batik bandeng lele bernuansa emas dan dipadukan dengan tenun ikat khas Lamongan.
Diungkapkan Ketua Ethnic Nusantara, Yussi Martha, bahwa kegiatan yang diikuti Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Nganjuk, ini tidak lain untuk mengangkat bahwa batik Jawa Timur, tidak kalah dengan etnik batik yang ada di daerah lainnya. Bahkan, Yussi berharap batik pesisir bisa go internasional.
“Acara kali ini sedikit berbeda, karena kami bekerjasama dengan Kabupaten Lamongan dan Nganjuk, mengangkat hasil wastra tenun dan batik Lamongan dan Nganjuk yang kemudian disulap menjadi karya spektakuler supaya bisa go Internasional,” ungkapnya.
Dalam acara yang turut dihadiri ratusan tamu undangan, itu juga dilakukan MoU antara Etnura dengan Dekranasda Lamongan, yang ditandatangani langsung oleh Ketua Dekranasda Lamongan Anis Yuhronur. (zen/sit)
- Pemerintahan5 tahun
Pemkab Gelar Seminar Sejarah Gajah Mada Putra Lamongan, Ketua Lesbumi PBNU Agus Sunyoto Ungkap fakta-fakta Baru Gajah Mada di Lamongan
- Pemerintahan5 tahun
Bengawan Solo Diduga Tercemar Limbah Tekstil dari Jawa Tengah, Pemkab Lamongan Imbau Petani Tak Gunakan Air Sementara Waktu
- Pemerintahan5 tahun
Maksimalkan Pelayanan saat Covid-19, Disdukcapil Lamongan Manfaatkan Aplikasi Sego Boran
- Pemerintahan5 tahun
Bupati Fadeli Tegaskan Target Kinerja Wajib Dipenuhi, Canangkan Zona Integritas dan Penyerahan Penghargaan SAKIP Perangkat Daerah 2019
- Pemerintahan5 tahun
Pemkab Lamongan Godok Protokol Karantina 3 Desa dan 1 Kelurahan
- Hukum & Kriminal5 tahun
Polres Lamongan Ungkap Kasus Curanmor di 40 TKP Dan Tahan Dua Tersangka
- Pemerintahan5 tahun
20 Orang di Lamongan Positif Corona, Bupati Gencarkan Pencegahan, Bagikan Masker
- Pemerintahan4 tahun
Lamongan Sukses Penuhi Target SP Online 2020