Lamongan
Bupati Lamongan Buka Outbound Training Penguatan Moderasi Beragama
Memontum Lamongan – Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, membuka pelaksanaan kegiatan outbound training penguatan moderasi beragama pada Selasa (30/08/2022) tadi. Kegiatan yang berlangsung di Aula CV Hartono, Dusun Tanjung Kulon Desa Munungrejo Kecamatan Ngimbang, disampaikan bupati bahwa moderasi beragama bukanlah memiliki arti memoderasi agama. Melainkan, sikap bagaimana memoderasi dalam kehidupan beragama.
“Tentu ini menjadi bagian dari ikhtiar kita semua, untuk menciptakan harmonisasi dan kondisi yang kondusif bagi masyarakat. Kerukunan dalam keberagaman inilah, sebenarnya yang menjadi mode dasar dan sangat penting agar negara ini menjadi kondusif,” kata Bupati Yuhronur
Baca Juga :
- Kemenkominfo Webinar di Lamongan dengan Tema Pemanfaatan Internet untuk Penyebaran Konten Positif
- Usai Dilantik, DPRD Lamongan Agendakan Pembentukan Tatib hingga Alat Kelengkapan Dewan
- DPRD Lamongan Lantik 50 Anggota Legislatif Periode 2024-2029
- Webinar di Lamongan, Kemenkominfo Angkat Tema Cakap Digital dengan Bijak Bermain Game
- Kemenkominfo Libatkan Drummer Band Hijau Daun Webinar di Lamongan Bertema Kenali Dunia Game Online
Ditambahkannya, bahwa Kabupaten Lamongan sejak dulu telah sangat terkenal dengan moderasi beragama yang harmonis. Hal ini, dibuktikan dengan banyaknya contoh desa dengan keberagaman yang terus menjaga keharmonisannya dalam beragama dan sosialnya.
“Kita punya etalase, contoh-contoh desa dengan moderasi beragama sejak dulu, seperti Desa Balun yang mampu menciptakan kehidupan beragama yang harmonis dan kehidupan sosial yang baik. Inilah yang kita harapkan dalam skala besar negara kita, untuk terus utuh dan selalu dalam kondisi yang kuat dan kondusif. Saya mengapresiasi sekali kegiatan ini,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lamongan, Fausi, mengatakan ada empat indikator tolak ukur dalam menciptakan moderasi beragama, yang merupakan suatu sikap pandang tentang bagaimana cara mengamalkan agama yang saling menghargai dan menghormati antar satu dengan lainnya. Terlepas, dari perbedaan sesama maupun antar umat beragama.
“Ada empat indikator yang menjadi tolak ukur dalam menciptakan moderasi beragama yakni komitmen kebangsaan NKRI, toleransi, anti kekerasan, dan akomodasi terhadap budaya,” ungkapnya.
Kegiatan ini diikuti oleh anggota FKPAI (Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam) Non-PNS di Kabupaten Lamongan. (zen/sit)
- Pemerintahan5 tahun
Pemkab Gelar Seminar Sejarah Gajah Mada Putra Lamongan, Ketua Lesbumi PBNU Agus Sunyoto Ungkap fakta-fakta Baru Gajah Mada di Lamongan
- Pemerintahan5 tahun
Bengawan Solo Diduga Tercemar Limbah Tekstil dari Jawa Tengah, Pemkab Lamongan Imbau Petani Tak Gunakan Air Sementara Waktu
- Pemerintahan5 tahun
Maksimalkan Pelayanan saat Covid-19, Disdukcapil Lamongan Manfaatkan Aplikasi Sego Boran
- Pemerintahan5 tahun
Bupati Fadeli Tegaskan Target Kinerja Wajib Dipenuhi, Canangkan Zona Integritas dan Penyerahan Penghargaan SAKIP Perangkat Daerah 2019
- Pemerintahan5 tahun
Pemkab Lamongan Godok Protokol Karantina 3 Desa dan 1 Kelurahan
- Hukum & Kriminal4 tahun
Polres Lamongan Ungkap Kasus Curanmor di 40 TKP Dan Tahan Dua Tersangka
- Pemerintahan5 tahun
20 Orang di Lamongan Positif Corona, Bupati Gencarkan Pencegahan, Bagikan Masker
- Pemerintahan4 tahun
Lamongan Sukses Penuhi Target SP Online 2020