Lamongan
Hadiri Sedekah Bumi Mendak Sanggring, Bupati Lamongan Dorong Desa Tlemang jadi Desa Wisata
Memontum Lamongan – Sejak ribuan tahun lalu, budaya ruwatan Mendak Sanggring, yang merupakan peninggalan leluhur masih terawat hingga sekarang. Tradisi unik itu, masih dijaga dan dilestarikan masyarakat Desa Tlemang, Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan.
Tradisi ini, semakin kental dengan harmoni balutan musik karawitan dan semakin istimewa dengan hadirnya Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, di tengah-tengah masyarakat Desa Tlemang, saat melakukan prosesi Sedekah Bumi Mendak Sanggring Ki Buyut Terik.
Mendak Sanggring sendiri, merupakan ritual adat masyarakat Desa Tlemang, sebagai bentuk tradisi peringatan tahunan atas diwisudanya Ki Buyut Terik oleh Sunan Giri keempat sebagai pemimpin di Desa Tlemang. Pada saat itu, prosesnya dilaksanakan pada setiap tanggal 24 hingga 27 Jumadil Awal Tahun Hijriah. Wujud peringatan tersebut, yakni dengan disajikannya makanan khas Sanggring, yang berisi ayam dan kuah. Keunikannya, semua yang memasak harus laki-laki.
Baca juga :
- Pemkab Lamongan Dorong Petani Padi Lakukan Penanaman Padi Lebih Awal
- Lestarikan Akar Budaya, Pemerintah Kabupaten Lamongan Hadirkan Museum Expo 2024
- Kemenkominfo Webinar di Lamongan dengan Tema Pemanfaatan Internet untuk Penyebaran Konten Positif
- Usai Dilantik, DPRD Lamongan Agendakan Pembentukan Tatib hingga Alat Kelengkapan Dewan
- DPRD Lamongan Lantik 50 Anggota Legislatif Periode 2024-2029
Secara turun temurun, ritual adat ini setiap tahunnya diperingati oleh masyarakat Desa Tlemang, yang bertepatan dengan upacara sedekah bumi sebagai rasa syukur kepada Allah SWT setelah panen raya. Masyarakat pun sangat antusias dan semakin semangat untuk melestarikannya setelah mendapat pengakuan secara nasional sebagai Warisan Budaya Tak Benda Nasional.
Bupati Yuhronur dalam kesempatan itu, menyampaikan bahwa dengan diakuinya budaya Mendak Sanggring sebagai Warisan Budaya Tak Benda Nasional, akan terus mendorong pelestariannya dengan menjadikan Desa Tlemang menjadi Desa Wisata. “Saya harap budaya ini untuk terus dilestarikan dan dipertahankan. Budaya ini sebagai peringatan atas dilantiknya Ki Buyut Terik yang waktu itu dilantik oleh Sunan Praben atau Sunan Giri keempat. Selain itu tradisi ini juga menandakan bahwa Desa Tlemang ini kaya akan budaya. Sehingga Kedepan, kami sepakat untuk menjadikan Desa Tlemang menjadi desa wisata. Termasuk pembangunan sirkuit motocross,” tutur Bupati.
Dengan dijadikannya desa wisata, Bupati Yuhronur berharap, pendapatan masyarakat akan semakin meningkat, sehingga kesejahteraan masyarakat tercukupi. (zud/zen/sit)
- Pemerintahan5 tahun
Pemkab Gelar Seminar Sejarah Gajah Mada Putra Lamongan, Ketua Lesbumi PBNU Agus Sunyoto Ungkap fakta-fakta Baru Gajah Mada di Lamongan
- Pemerintahan5 tahun
Bengawan Solo Diduga Tercemar Limbah Tekstil dari Jawa Tengah, Pemkab Lamongan Imbau Petani Tak Gunakan Air Sementara Waktu
- Pemerintahan5 tahun
Maksimalkan Pelayanan saat Covid-19, Disdukcapil Lamongan Manfaatkan Aplikasi Sego Boran
- Pemerintahan5 tahun
Bupati Fadeli Tegaskan Target Kinerja Wajib Dipenuhi, Canangkan Zona Integritas dan Penyerahan Penghargaan SAKIP Perangkat Daerah 2019
- Pemerintahan5 tahun
Pemkab Lamongan Godok Protokol Karantina 3 Desa dan 1 Kelurahan
- Hukum & Kriminal5 tahun
Polres Lamongan Ungkap Kasus Curanmor di 40 TKP Dan Tahan Dua Tersangka
- Pemerintahan5 tahun
20 Orang di Lamongan Positif Corona, Bupati Gencarkan Pencegahan, Bagikan Masker
- Pemerintahan4 tahun
Lamongan Sukses Penuhi Target SP Online 2020