Pemerintahan

Bupati Fadeli Imbau Perantauan dari Lamongan Tidak Mudik ke Kampung

Diterbitkan

-

Bupati Fadeli Imbau Perantauan dari Lamongan Tidak Mudik ke Kampung

Memontum Lamongan – Bupati Lamongan, H. Fadeli, SH, MM mengimbau agar para perantau dari Lamongan yang ada di seluruh penjuru tanah air untuk tidak mudik Lebaran tahun ini. Imbauan itu bertujuan mencegah penyebaran virus corona.

Fadeli mengungkapkan, para perantau tersebut mayoritas berprofesi sebagai pedagang kaki lima (PKL). Seperti berjualan Pecel Lele, Soto, Tahu Campur dan beragam makanan lainnya. Namun menurutnya, hampir 80% penjual Pecel Lele, khususnya di Jakarta adalah orang Lamongan.

“Yang berjualan soto ayam, pecel lele, sari laut, tahu campur saja di Jakarta ada sekitar 4.000 orang,” kata Fadel, Senin (30/3/2020).

“Kami terus mengimbau pada mereka (perantau dari Lamongan) agar tidak mudik Lebaran. Kalau mudik nanti malah repot,” kata dia.

Advertisement

Selain itu, Untuk omzet pedagang yang merantau, Fadeli menjelaskan, angkanya saat ini berada di 20 persen karena dampak corona. Ia bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengusahakan akan melobi pihak-pihak perbankan, pegadaian dan koperasi untuk memberi kemudahan kepada mereka.

“Jadi masih kita koordinasikan, termasuk apa yang disampaikan presiden terkait penangguhan kredit perbankan. Mereka termasuk UMKM dan akan kita lakukan pendekatan kepada bank, koperasi dan pegadaian,” terangnya.

Fadeli juga mengatakan, meski dia sudah mengimbau agar tidak mudik, saat ini ada sekitar 900 perantau sudah pulang ke Lamongan.

“Setibanya di kampung halaman, mereka langsung menjalani cek kesehatan. Hasilnya, tidak ada satupun yang berstatus positif Covid-19,” tegasnya.

Advertisement

Tak hanya itu, Fadeli menyebut, saat ini sudah ada sekitar 900 pedagang yang sudah mudik ke Lamongan. Mereka berasal dari kota-kota besar. Tidak hanya Jakarta, tapi juga dari Yogyakarta, Makassar dan Bandung.

Pihaknya sudah mendata dan mengecek kondisi 900 pedagang makanan yang baru pulang kampung tersebut. Pengecekan dilakukan karena para pedagang masuk dalam kategori Orang Dalam Risiko (ODR).

“Semua sudah dicek, 900 orang yang masuk ODR itu alhamdulillah hasilnya baik. Lamongan tidak ada yang positif hingga saat ini,” pungkasnya. (Fjr/zen/yan)

 

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas