Lamongan

Program Megpreneur Pemkab Lamongan Dilirik Konsultan Luar Negeri

Diterbitkan

-

Program Megpreneur Pemkab Lamongan Dilirik Konsultan Luar Negeri

Memontum Lamongan – Program Megilan Preneur (Megpreneur) besutan Pemerintah Kabupaten Lamongan, membawa daya tarik tersediri bagi konsultan dan peneliti UMKM luar negeri. Hal ini terlihat, dari antusiasme Prof Hendrik Slabbinck dari Department Marketing, Innovation and Organization Ghent University Belgia, seusai menghadiri proses penyeleksian inkubasi bisnis yang diikuti para milenial dan santri Lamongan.

Diungkapkan Prof Hendrik saat berkesempatan berkunjung ke Ruang Kerja Bupati Lamongan Pendopo Lokatantra, Senin (16/05/2022) tadi, bahwa dirinya sangat terkesan dengan antusiasme para generasi Muda Lamongan dalam berwirausaha di Program Megpreneur. “Saya terkesan dengan jumlah entrepreneur dan antusiasmenya. Sangat bagus dan juga kemauan untuk belajar dan sangat hormat. Jadi, saya sangat menantikan untuk bekerjasama,” ujarnya.

Hadir bersama Prof Hendrik, yaitu Peneliti dan Konsultan Bidang Ekonomi Kreatif serta Pengembangan UMKM, Radityo Putro Handrito, yang sekaligus Sekprodi Manajemen Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Brawijaya Malang, mengungkapkan bahwa kedatangannya menghadiri Program Megpreneur tak lepas dari usulan sang mentor Dias Satria. “Kami saat ini sedang mengajukan riset ke Belgia, untuk pendanaan tentang action research, untuk menciptakan sebuah skema pelatihan program. Intinya, untuk membawa sistem yang sudah ada di eropa bisa diterapkan di negara berkembang. Kemudian, Mas Dias merekomendasi di Lamongan, karena kebetulan sedang ada penjurian program Megpreneur,” terang Raditya Putro.

Baca juga:

Advertisement

Meski masih bersifat pertemuan, Raditya berharap, Program Megpreneur masuk menjadi salah satu kegiatan yang didaftarkan dan disetujui untuk mendapatkan pendanaan. Sehingga, program-program yang bersifat menumbuh kembangkan UMKM dapat terus tumbuh subur di Indonesia.

“Kami sempat ke Bali. Kalau di Bali kemarin, lebih ke ibu-ibu yang memiliki usaha di bidang kriya (tradisional) dan di Malang juga hampir sama kriya. Tapi di sini (Lamongan), kita bertemu anak-anak muda, bahkan tadi kami sempat berinteraksi menggunakan Bahasa Inggis. Karenanya, tepat ini kalau nanti jadi responden. Jadi, ini sesuai sekali, kita memiliki landscape penelitian yang bervariasi,” paparnya.

Mendengar hal tersebut, Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, berharap Program Megpreneur dapat benar-benar terpilih. Sehingga, untuk kedepannya dapat terus dikembangkan dan menelurkan para entrepreneur Indonesia.

“Mudah-mudahan di approve dan segera ada tindaklanjutnya,” harapnya. (zen/sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas