Lamongan

Pemkab Lamongan Upayakan Pencegahan Stunting dengan Jumat Gembira

Diterbitkan

-

Pemkab Lamongan Upayakan Pencegahan Stunting dengan Jumat Gembira

Memontum Lamongan – Meski memiliki prevalensi stunting yang bisa dikatakan rendah, yakni 6,45 persen, Kabupaten Lamongan terus melakukan berbagai upaya untuk meminimalisir naiknya stunting. Stunting termasuk menjadi masalah pada pertumbuhan anak, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kondisi sosial ekonomi, gizi ibu saat hamil, kesakitan pada bayi dan kurangnya asupan gizi.

Sebagai salah satu upaya baru untuk menangani stunting, Lamongan telah melakukan pencanangan Jumat Gembira (Gerakan Minum Tablet Tambah Darah) pada pilot project pelaksanaan gerakan keluarga sehat tanggap dan tangguh bencana peduli stunting, Jumat (17/12/2021), di Balai Desa Deket Kulon, Kecamatan Deket.

Disampaikan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lamongan, Anis Kartika Yuhronur Efendi, bahwa kegiatan ini merupakan inisiasi dari TP PKK pusat. Pilot project yang menjadi fokus di Lamongan, terdapat lima desa di lima kecamatan, yang salah satunya yakni Deket Kulon. Yaitu, dengan penambahan fokus utama yaitu Peduli KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), masyarakat menuju PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dan peduli lingkungan. Hal tersebut, ditujukan agar dalam pelaksanaan penanganan stunting ini lebih maksimal.

“Kami menghimbau kegiatan pilot project ini dapat berjalan dengan baik dengan dukungan semua pihak. Peran serta kader PKK juga tidak boleh diabaikan. Jika kader tidak aktif, maka akan berdampak pada tidak adanya peningkatan kesejahteraan keluarga. Ini secara langsung akan berpengaruh terhadap keberhasilan program PKK, khususnya dalam mensukseskan program penanganan stunting,” tutur Anis.

Advertisement

Baca juga :

Ditambahkan istri Bupati Lamongan, Gembira (Gerakan Minum Tablet Tambah Darah) merupakan upaya pencegahan stunting pada calon ibu, yakni untuk remaja wanita dengan usia produktif. “Tablet tambah darah ini disarankan dikonsumsi seminggu sekali dan konsisten. Artinya, jangan sampai bolong-bolong, agar hasilnya lebih efektif dan tubuh lebih prima,” tambahnya.

Turut hadir mendampingi Ketua TP PKK Lamongan, yaitu Bupati Yuhronur, yang selain meresmikan desa pilot project dan Jumat Gembira, juga mengungkapkan bahwa tantangan stunting ini merupakan tanggung jawab dan tugas bersama agar dapat diminimalisir hingga menjadi zero stunting.

“Ini tanggung jawab kita bersama. Bukan hanya Dinas Kesehatan atau TP PKK, tapi kolaborasi, termasuk tanggung jawab masyarakat. Karena ini menjadi pilot project, konsekuensinya desa harus siap, memiliki konsep yang jelas. Jangan sampai Jumat Gembiri ini dilaksanakan, terus Jumat depan tidak ada lagi. Gembira ini sebagai salah satu bagian untuk upaya pencegahan dan penurunan stunting. Kita harapkan untuk zero stunting, mudah-mudahan ini berhasil,” terang Bupati Lamongan. (zud/zen/sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas