Berita

Ketum PP Muhammadiyah Hadiri Milad ke-107 di Lamongan, Serukan Kader Terus Tebar Kebaikan dan Menjaga Toleransi

Diterbitkan

-

Ketum PP Muhammadiyah Hadiri Milad ke-107 di Lamongan, Serukan Kader Terus Tebar Kebaikan dan Menjaga Toleransi

Memontum Lamongan – Menghadiri Milad ke-109 Muhammadiyah di alun-alun kota Lamongan, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. KH, Haedar Nashir, M.Si meminta kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim untuk mengkaji ulang penghapusan Ujian Nasional (UN) sesuai dengan undang-undang.

“Semua orang sudah berkomentar banyak soal UN. Ya harus dikaji ulang secara bersama,” Katanya kepada awak media, Minggu (15/12/2019).

Dikatakan Prof, Nashir, sebelumnya Mendikbud telah menerapkan kebijakan dengan menghapus Ujian Nasional (UN) pada 2021 mendatang. Namun, sebagai pengganti UN, pemerintah menggantinya dengan Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter bagi siswa. Penghapusan UN ini lantas menimbulkan pro dan kontra dikalangan pendidikan.

Selain itu, dalam pidatonya, Haedar Nashir mengajak seluruh kader Muhammadiyah Lamongan agar senantiasa terus menebar kebaikan dengan tetap menjaga toleransi antar sesama di tengah pesatnya perkembangan teknologi zaman.

Advertisement

“Dulu KH Ahmad Dahlan dan Hasyim Asy’ari sama-sama menimbah ilmu di Arab. Setelah keduanya pulang ke tanah air, baru lah mereka berdakwah. Dan beliau berdua juga semangat memperjuangkan kemerdekaan Indonesia,” katanya menjelaskan.

Tak hanya itu, Organisasi Muhammadiyah juga harus berani mengkritik kebijakan pemerintah yang dianggap tidak sejalan dengan konsep pemikiran Bangsa Indonesia. Tentunya kritik tersebut harus sesuai dengan data dan fakta di lapangan.

“Namanya juga berbangsa, ada yang melenceng, maka kekuatan ormas harus menjadi kekuatan masyarakat Madani. Sebuah kritik harus argumentatif, didukung dengan data dan tidak ngawur,” Ujarnya menegaskan.

Melalui Milad ke-107, Tandas Haedar Nashir menegaskan semangat kader Muhammadiyah, khususnya Lamongan harus tetap dipertahankan. Sehingga, Muhammadiyah di Lamongan mampu menjadi salah satu barometer Muhammadiyah di Indonesia.

Advertisement

“Bicara rumah sakit, ada Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan (RSML) ini menjadi rumah sakit terbaik di Jatim. Jadi bisa-bisa Lamongan menjadi mercusuar Muhammadiyah di Indonesia,” Pungkasnya menandaskan. (aju/zen/yan)

 

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas