Lamongan

Gunakan Pendekatan Budaya saat Covid-19, Bupati Lamongan Masuk 10 Nominasi Anugerah Kebudayaan PWI-HPN 2022

Diterbitkan

-

Gunakan Pendekatan Budaya saat Covid-19, Bupati Lamongan Masuk 10 Nominasi Anugerah Kebudayaan PWI-HPN 2022

Memontum Lamongan – Keberhasilan penanganan Covid-19 di Kabupaten Lamongan, dibuktikan dengan masuknya Lamongan sebagai satu-satunya daerah se-Jawa dan Bali dengan status PPKM Level 1 pertama kali pada assesmen Kementrian Kesehatan RI. Prestasi tersebut diperoleh, dengan komitmen dan Kerjasama yang kuat antara Pemkab Lamongan, TNI dan Polri serta dukungan pemerintahan kecamatan, kepala desa, tokoh masyarakat, media dan juga masyarakat menjadi kunci keberhasilan Kabupaten Lamongan dalam menanggulangi pencegahan dan pemulihan pasca pandemi.

Pencapaian tersebut, ternyata juga diapresiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Melalui Ketua Pelaksana Anugerah Kebudayaan PWI (AK-PWI), Yusuf Susilo Hartono, menyampaikan 10 Nomine AK-PWI yang didalamnya termasuk Bupati Lamongan Yuhronur Efendi.

Ke 10 kepala daerah yang dipilih dan ditetapkan dalam rapat Tim Juri AK – PWI pada Jumat (03/12/2021) sore, mereka beragam usia, latar belakang suku, pendidikan, agama, budaya, partai, hingga masa kerja. “Masing-masing kepala daerah tersebut berhasil dengan baik menarasikan dan memvisualkan pergulatan memenangkan kesehatan, berbasis informasi dan kebudayaan, guna mewujudkan perilaku baru,” ungkap Yusuf Susilo Hartono, Minggu (05/12/2021).

Bahkan menurutnya, sebelum ada kebijakan prokes pandemi Covid-19, di antara daerah-daerah tersebut sudah memiliki ‘protokol warisan nenek moyang’ dalam menghadapi wabah, yang dirawat dalam adat dan tradisi setempat. “Beruntung bagi kepala daerah yang menyadari harta karun kulturalnya itu. Sehingga, pada saat terjadi pandemi, tinggal memadukan dengan prokes dan vaksinasi, serta berbagai aplikasi berbasis teknologi, untuk melawan Covid-19. Sekaligus untuk mewujudkan perilaku baru di berbagai bidang, seperti sosial budaya, ekonomi, perdagangan, kesehatan, pendidikan, dan lain-lain,” imbuh Yusuf Susilo Hartono.

Advertisement

Bupati Yuhronur dalam kesempatan yang berbeda, menyampaikan bahwa sejak meningkatnya kasus persebaran Covid-19, di kabupaten Lamongan yang diawali klaster Desa Sidodowo, Kecamatan Modo, Kabupaten Lamongan, Pemkab Lamongan bergerak cepat untuk mengatasinya. Tidak hanya pendekatan medis dan kebijakan (hukum) yang dilakukan, tetapi pemerintah memasukkan pendekatan budaya (socio-cultural) dalam penangan persebaran virus corona.

“Kami menggunakan pendekatan socio-cultural meliputi dua aspek yaitu pendekatan kultural-persuasif yaitu pendekatan pada nilai-nilai sosial dan budaya yang melekat dan berkembang di suatu masyarakat dan pendekatan budaya populer yang dilakukan untuk membangun kewaspadaan masyarakat tentang bahaya pandemi dan mensosialisasikan sopan santun kebiasaan baru,” ungkap Bupati Yuhronur, Minggu (05/12/2021).

Baca juga :

Pendekatan socio-cultural, tambahnya, dimasukkan kedalam kebijakan untuk memutus rantai persebaran Covid-19. Hasilnya pada tanggal 7 September 2021, Kabupaten Lamongan menjadi satu-satunya daerah seJawa-Bali yang berhasil meraih status PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Level 1. Perubahan status ini, berdasarkan data hasil penelitian dan assesmen Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Bupati Yes juga menyampaikan, upaya nyata yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan budaya baik pendekatan kultural persuasif maupun budaya populer dalam penanganan Covid-19 serta memulihkan ekonomi daerah. “Kami mengadakan doa bersama dengan ulama yang bertajuk doa bersama untuk keselamatan bangsa agar segera terbebas dari pandemi Covid-19 yang disiarkan langsung melalui zoom meeting dan kanal youtube milik pemkab Lamongan,” imbuhnya.

Advertisement

Selanjutnya, budaya gotong-royong dan kebersamaan dalam penerapan protokol kesehatan serta gerakan vaksinasi secara massif dengan bekerja sama antar semua elemen masyarakat. Kegiatan-kegiatan vaksinasi dilakukan bekerja sama TNI dan Polri serta PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Kabupaten Lamongan, juga dengan para pelaku seni dan budaya.

Vaksinasi yang dilakukan setelah berkolaborasi ini, telah mencapai target 70 persen dosis pertama, lebih tepatnya 757.320 orang atau 71,21 persen dari total sasaran 1.063.543 orang (Lansia, Anak & Umum). “Sedangkan pendekatan budaya populer yang dilakukan untuk kebangkitan ekonomi yakni membuat Platform penjualan yang berbasis digital. Inovasi pembuatan POL (Pasar Online Lamongan) menjadi salah satu solusi di tengah pandemi, masyarakat dengan mudah belanja kebutuhan sehari-hari tanpa harus keluar rumah. Kampanye untuk membangkitkan ekonomi masyarakat kabupaten Lamongan juga dilakukan dengan membuat gerakan dukungan atas UMKM, Gerakan #ayobeliproduklamongan, #ayoditumbasi, #ayodolennanglamongan dan #ayonguliner,” imbuhnya.

Keberhasilan penanganan Covid-19 dan membangkitkan ekonomi masa pandemi, tidak dilepaskan dari strategi kolaborasi. Pemerintah daerah memilih menggunakan pendekatan pentahelix dimana aktornya terdiri dari jajaran pemerintahan baik Pemkab, TNI dan Polri, pihak swasta, masyarakat, akademisi, media massa dan masyarakat yang memiliki tugas pokok dan fungsi sesuai dengan kapasitas masing-masing.

Setelah masuk pada 10 Nomine Anugerah Kebudayaan PWI-HPN 2022, nantinya ke-10 kepala daerah tersebut akan diundang ke Kantor PWI Pusat, di lantai 4 Gedung Dewan Pers, Jl. Kebon Sirih Jakarta Pusat, pada 15 sampai 16 Desember 2021. Tujuannya, untuk presentasi dan sesi tanya jawab dengan Tim Juri.

Advertisement

Beberapa nominator yang akan bersaing dengan Bupati Yuhronur, beberapa diantaranya yakni Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi dan Bupati Sumbawa Barat, Musyarifin. (zud/zen/sit).

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas