Pemerintahan

Bupati Lamongan Pimpin Rapat Terbatas, Sikapi 73 Orang Dinyatakan Reaktif di Desa Sidodowo

Diterbitkan

-

Memontum Lamongan – Bupati Lamongan, Yuhronur memimpin rapat terbatas bersama Kapolres Lamongan, AKBP Miko Indrayana dan Dandim 0812 Lamongan, Letkol Infantri Sidik Wiyono membahas penanganan penyebaran Covid 19 klaster Sidodowo di Ruang Kerja Bupati, Senin (07/07) tadi. Bupati Yuhronur mengungkapkan, bahwa harus dilakukan langkah yang tepat dan koordinatif.

“Penyekatan di perbatasan Kecamatan Modo, dengan daerah lain akan diperketat lagi. PPKM mikro juga dikuatkan lagi, tidak hanya di sana tapi juga di seluruh wilayah Kabupaten Lamongan. Ini bisa menjadi pembelajaran kepada kita semua, bahwa Covid-19 masih ada. Sehingga, tidak boleh lengah,” ungkapnya.

Baca juga:

Namun, dirinya mengingatkan kepada masyarakat, agar tidak panik dan harus tetap tenang. Meski terjadi lonjakan kasus di Kabupaten Lamongan, terutama di Kecamatan Modo atau Desa Sidodowo.

“Masyarakat harus tenang dan jangan panik. Protokol kesehatan (Prokes) harus tetap ditegakkan. Segala sesuatunya sudah disiapkan, didukung dan diantisipasi dengan baik. Insyaallah, kita bisa menanggulangi penyebaran Covid-19,” tambahnya.

Advertisement

Sementara itu Dandim Lamongan, Letkol Infantri Sidik Wiyono, menambahkan bahwa besok akan mengumpulkan camat dan kades di tiap wilayahnya, untuk mengingatkan kembali bahwa Covid-19, masih ada. Sehingga tidak ada lagi klaster Sidodowo yang lain, di Kabupaten Lamongan.

“Satgas Covid-19 juga menyediakan bahan pokok bagi mereka yang diisolasi. Bed Occupancy Ratio (BOR) atau ketersediaan tempat tidur juga masih diangka 21 persen. Artinya, masih bisa menampung pasien,” ungkap Sidik Wiyono.

Kapolres Lamongan, AKBP Miko Indrayana, mengungkapkan akan melakukan pengetatan-pengetatan di berbagai kegiatan masyarakat salah satunya hajatan. “Kegiatan hajatan akan diperketat kembali. Saat ini, Satgas Covid gabungan antara TNI, Polri dan Satpol PP telah dikerahkan di Kecamatan Modo sebanyak kurang lebih 225 anggota yang mendampingi tenaga kesehatan yang ditugaskan kesana untuk melakukan pemeriksaan kepada masyarakat sekitar,” kata Miko Indrayana.

Dari hasil PCR per 6 Juni 2021 pukul 13.00, di Desa Sidodowo terdapat tujuh pasien aktif yang diisolasi di Rumah sakit. Dua orang sembuh dan dua orang meninggal. Sedangkan dari hasil tracing antigen 122 orang, terdapat 73 orang dinyatakan reaktif dan empat diantaranya meninggal. (fjr/zen/sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas