Pemerintahan

Ikuti Proses Panen hingga Siap Jual, Bupati Yuhronur Siapkan Asuransi untuk Petani Tembakau Lamongan

Diterbitkan

-

Memontum Lamongan – Meski berada di tengah pandemi Covid-19, pertanian di Kabupaten Lamongan, tergolong produktif. Tidak hanya dikenal sebagai lumbung pangan nomor wahid di Jawa Timur, namun Kabupaten Lamongan juga mulai menunjukkan eksistensinya sebagai daerah penghasil tembakau. Bahkan, kini telah masuk dijajaran lima besar Jawa Timur.
Seperti yang terlihat dari dimulainya panen raya tembakau di Dusun Torongglonggong, Desa Sumberagung, Kecamatan Modo-Lamongan. Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, turun langsung untuk mengikuti proses panen hingga pengolahan sebelum dijual.
Selain ikut memetik daun tembakau, Bupati Yuhronur, juga ikut serta menjajal merajang tembakau menggunakan alat rajang modern serta menyaksikan proses perataan hasil rajangan di atas anyaman bambu yang mayoritas dilakukan oleh kaum perempuan. Pada kesempatan tersebut, Bupati Yuhronur, juga berkesempatan menyaksikan penjemuran hasil rajangan yang akan kering dalam satu hingga dua hari, tergantung panas matahari.
Pada proses ini, petani akan membalik rajangan, apabila lapisan atas sudah cukup kering. Sehingga, rajangan tembakau menjadi kering sempurna. Selanjutnya, pada malam hari, rajangan diembunkan untuk memperoleh warna kuning keemasan dan aroma yang berkualitas. Setelah itu tembakau siap dijual.
Melihat kegigihan petani tembakau yang tetap semangat menggerakkan perekonomian di tengah pandemi, Bupati Yes-sapaannya, berupaya akan mensupport produktivitas para petani. Salah satunya, yakni mengupayakan adanya asuransi pertanian hingga perbaikan infrastruktur jalan.
“Ayo saling men-support, agar tembakau Lamongan tetap berkualitas. Seperti aspirasi yang disampaikan para perwakilan petani tadi, pemerintah akan berupaya untuk memberikan solusi-solusi yang terbaik. Seperti mengusahakan adanya asuransi, ini mengantisipasi apabila terjadi gagal panen. Termasuk jalan juga diprioritaskan,” tuturnya di tengah-tengah warga.
Senada dengan Bupati Yuhronur, Kadis Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (TPHP) Lamongan, Sukriyah, menuturkan bahwa pihaknya akan melakukan langkah mitigasi risiko budidaya tembakau bagi petani. “Kami berusaha untuk memberi yang terbaik. Seperti asuransi dan subsidi harga. Namun, terlebih dahulu akan dilakukan survey ke lapangan. Kedepannya, pada tahun 2022 kami telah menganggarkan dari sumber Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) untuk digunakan dana asuransi petani dan subsidi harga,” ungkap Sukriyah, Minggu (03/10/2021).
Di Desa Sumberagung sendiri, tambahnya, bisa melakukan panen atau petik daun tembakau seluas 118 hektare, dengan jenis tembakau virginia. Sampai hari ini, luas panen tembakau di Kabupaten Lamongan telah mencapai 4.584 ha dengan produksi 5.489 ton. Harga komoditas tembakau rata-rata mencapai harga Rp 20 ribu sampai dengan Rp 25 ribu perkg rajangan kering. Sementara untuk pemasaran, paling besar ke HM Sampoerna dan PT Sadhana. (zud/zen/sit)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas