Pendidikan
Kasi PD Pontren Kemenag Lamongan Sosialisasi Program OPOP di Ponpes
Memontum Lamongan – Kemenag Lamongan melalui program One Pesantren One Product (OPOP) terus mendorong pesantren yang belum memiliki kegiatan usaha, agar mulai tergerak untuk menggali potensi pondok pesantren (Ponpes).
Kasi PD Pontren Kemenag Lamongan, H Yitno Utomo, mengatakan potensi kegiatan usaha di pesantren itu misalnya usaha konveksi, air mineral kemasan, usaha makanan, dan banyak yang lainnya.
Baca juga:
“Kami meminta seluruh pesantren supaya bisa saling berkolaborasi dan saling menguatkan, agar ekonomi santri dan pesantren bisa terus tumbuh dan lebih bermanfaat bagi masyarakat,” ujar H Yitno Utomo, Rabu (09/06).
Dirinya mengungkapkan, Kemenag Lamongan juga terus memotivasi bagi pondok pesantren yang sudah memiliki produk kegiatan usaha dan yang sudah berizin. Sebab, kata dia, belum semuanya yang mempunyai produk pesantren.
”Saya berharap banyak, semua pesantren bisa menjadi kontributor sekaligus lumbung yang memasok produk-produk halal dunia,” terangnya.
H Yitno menuturkan, program OPOP merupakan program yang digagas oleh Pemprov Jatim untuk membangun kemandirian pesantren melalui pemberdayaan ekonomi.
”Sistem bisnis OPOP berbeda dengan program kewirausahaan lain, karena lebih dulu mencari off- taker atau pembeli langsung,” ungkapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, ponpes peserta OPOP akan memproduksi produk sesuai dengan permintaan konsumen. Mimpinya adalah ekonomi yang besar, tidak hanya dikuasai oleh bisnis formal, fokus ekonomi umat, yang titik simpulnya pesantren bangkit.
”Kami sangat mendukung dan bersyukur atas atensi Gubernur Jatim, ibu Khofifah Indar Parawansa yang betul-betul concern terhadap keberadaan pesantren, dengan program OPOP nya,” katanya.
Program ini, sambung dia, tentu diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang berbasis pondok pesantren. Sehingga pada akhirnya keberadaan santri, pesantren, maupun alumni pondok pesantren mendapat perhatian dan dapat diberdayakan dengan baik.
”Dengan program ini tentu diharapkan dapat membuka lapangan kerja khususnya di lingkungan pesantren. Mengingat Program OPOP ini bertujuan untuk mewujudkan kemandirian dan kewirausahaan santri,” urainya.
Dia menambahkan, maka tentu para pengasuh pesantren khususnya di Kabupaten Lamongan sangat berharap secara bertahap secara keseluruhan dapat merasakan program ini.
”Apalagi jumlah pondok pesantren yang ada di Lamongan ini cukup banyak, yakni sejumlah 198 pondok yang terdata secara resmi,” terang H Yitno. (son/ed2)
- Pemerintahan5 tahun
Pemkab Gelar Seminar Sejarah Gajah Mada Putra Lamongan, Ketua Lesbumi PBNU Agus Sunyoto Ungkap fakta-fakta Baru Gajah Mada di Lamongan
- Pemerintahan5 tahun
Bengawan Solo Diduga Tercemar Limbah Tekstil dari Jawa Tengah, Pemkab Lamongan Imbau Petani Tak Gunakan Air Sementara Waktu
- Pemerintahan5 tahun
Maksimalkan Pelayanan saat Covid-19, Disdukcapil Lamongan Manfaatkan Aplikasi Sego Boran
- Pemerintahan5 tahun
Bupati Fadeli Tegaskan Target Kinerja Wajib Dipenuhi, Canangkan Zona Integritas dan Penyerahan Penghargaan SAKIP Perangkat Daerah 2019
- Pemerintahan5 tahun
Pemkab Lamongan Godok Protokol Karantina 3 Desa dan 1 Kelurahan
- Hukum & Kriminal5 tahun
Polres Lamongan Ungkap Kasus Curanmor di 40 TKP Dan Tahan Dua Tersangka
- Pemerintahan5 tahun
20 Orang di Lamongan Positif Corona, Bupati Gencarkan Pencegahan, Bagikan Masker
- Pemerintahan4 tahun
Lamongan Sukses Penuhi Target SP Online 2020