Pemerintahan
Air Bengawan Solo Sudah Layak Pakai, Bupati Fadeli Perintahkan Dinas Terkait Dampingi Petani secara Intensif
Memontum Lamongan – Pemkab Lamongan mencabut larangan menggunakan air sungai Bengawan Solo untuk kebutuhan para petani. Surat pencabutan itu berlaku sejak, Senin (23/12/2019).
Sebelumnya, Pemkab setempat mengeluarkan imbauan kepada para petani agar tidak menggunakan air Bengawan Solo karena tercemar limbah tekstil asal Jawa Tengah.
Surat pencabutan larangan itu dikeluarkan Pemkab Lamongan setelah sebelumnya pihak terkait yakni Perum Jasa Tirta, Dinas Lingkungan Hidup dan PDAM Kabupaten Lamongan, menguji sampel air. Hasilnya, air dinyatakan sudah normal dan layak digunakan untuk kebutuhan pertanian.
“Statusnya sudah kita cabut karena kondisi air sudah kembali normal,” Kata Bupati Lamongan, H. Fadeli, SH, MM. Rabu, (25/12/2019).
Tak hanya itu, sebelumnya diketahui air Bengawan Solo yang semula berwarna hitam kecoklatan dampak tercemar limbah tekstil dari Jawa Tengah itu kini sudah kembali normal kendati dipengaruhi intensitas curah hujan yang tinggi.
“Karena hujan sangat lebat dan terjadi terus menerus akhirnya air sungai menjadi jernih kembali. Ini merupakan kabar gembira bagi para petani karena sebagian di antara mereka ada yang sudah mulai bercocok tanam,” Ujanya menegaskan.
Selain itu, mulai kemarin surat pencabutan status bahaya air Bengawan Solo juga sudah dikirim ke beberapa kecamatan untuk ditindaklanjuti. Bahkan Bupati Fadeli juga meminta agar surat tersebut ditindaklanjuti ke desa-desa.
“Kami minta agar surat pencabutan status air bengawan solo segera ditindak lanjuti, karena hampir sebagian warga di Lamongan khususnya para petani yang mengantungkan air Bengawan Solo untuk mengairi sawah dan budidaya ikan di tambak,” Himbaunya.
Tak hanya itu, Fadeli juga menegaskan agar kepada Dinas Pertanian dan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Lamongan terus melakukan pendampingan penuh kepada para petani secara intensif.
“Saya perintahkan kepada dinas-dinas terkait agar terus melakukan pendampingan secara intensif. Karena selama ini, para petani kita sudah menjadi penyumbang beras terbesar nomor tiga di Indonesia,” Tandasnya menegaskan. (aju/zen/yan)
- Pemerintahan5 tahun
Pemkab Gelar Seminar Sejarah Gajah Mada Putra Lamongan, Ketua Lesbumi PBNU Agus Sunyoto Ungkap fakta-fakta Baru Gajah Mada di Lamongan
- Pemerintahan5 tahun
Bengawan Solo Diduga Tercemar Limbah Tekstil dari Jawa Tengah, Pemkab Lamongan Imbau Petani Tak Gunakan Air Sementara Waktu
- Pemerintahan5 tahun
Maksimalkan Pelayanan saat Covid-19, Disdukcapil Lamongan Manfaatkan Aplikasi Sego Boran
- Pemerintahan5 tahun
Bupati Fadeli Tegaskan Target Kinerja Wajib Dipenuhi, Canangkan Zona Integritas dan Penyerahan Penghargaan SAKIP Perangkat Daerah 2019
- Pemerintahan5 tahun
Pemkab Lamongan Godok Protokol Karantina 3 Desa dan 1 Kelurahan
- Hukum & Kriminal5 tahun
Polres Lamongan Ungkap Kasus Curanmor di 40 TKP Dan Tahan Dua Tersangka
- Pemerintahan5 tahun
20 Orang di Lamongan Positif Corona, Bupati Gencarkan Pencegahan, Bagikan Masker
- Pemerintahan4 tahun
Lamongan Sukses Penuhi Target SP Online 2020