Pemerintahan
Libatkan Lintas Sektor, GTPPC Lamongan Gelar Pelatihan Pemulasaraan Jenazah Suspek Covid-19

Memontum Lamongan – Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 (GTPPC) memberikan pelatihan pemulasaran jenazah penderita maupun suspek Covid 19 kepada anggota Kodim, Polres, Satpol PP dan RSUD Soegiri di Covid Center Lamongan (CCL), Jum’at (8/5/2020).
Pelatihan dengan melibatkan lintas sektor ini untuk memperkuat tim khusus pemulasaraan jenazah COVID-19 yang sudah ada sebelumnya.
Sehingga jika sampai ada kasus yang memerlukan penanganan di beberapa tempat dalam waktu yang sama, sudah ada beberapa tim siap.
Menurut Wakil Sekretaris I GTPPC Lamongan M Nalikan, kegiatan ini dimaksudkan agar pemulasaran jenazah dilakukan dengan tepat untuk mencegah terjadinya transmisi/penularan penyakit dari jenazah ke petugas kamar jenazah, lingkungan dan pengunjung.
“Pelatihan ini untuk memberikan jaminan kepada masyarakat Lamongan, bahwa semua jenazah COVID-19 sudah tertangani dengan baik. Baik yang sudah terkonfirmasi positif maupun yang masih PDP, ” ujarnya.
Selama sehari, peserta pelatihan diberikan langkah-langkah tata laksana secara spesifik untuk mencegah penyebaran kepada tenaga medis maupun tenaga pemulasaraan jenazah serta keluarga dan masyarakat pada umumnya.
Pemulasaran atau pengelolaan jenazah pasien menular mulai dari ruangan, pemindahan ke kamar jenazah, pengelolaan di kamar jenazah, serah terima kepada keluarga dan pemulangan jenazah akan dilakukan sesuai standar operasional yang ada.
Pemulasaran jenazah dimulai dengan tahap persiapan, dimana petugas pemulasaran akan menjalani kewaspadaan standar (menggunakan APD lengkap), memberi penjelasan kepada pihak keluarga tentang penanganan khusus bagi jenazah, dan memberi ijin keluarga melihat jenazah sebelum masuk kantong jenazah (keluarga menggunakan APD lengkap).
Adapun perlakuan yang dilakukan pada jenazah yakni, jenazah tidak disuntik pengawet atau dibalsem, jenazah dibungkus dengan kain kafan kemudian dibungkus dengan bahan plastik (tidak tembus air) dan diikat, jenazah dimasukkan kedalam kantong yang tidak mudah tembus dan dipastikan tidak ada kebocoran cairan, plastik kantong disegel dan tidak boleh dibuka lagi, dan dilakukan disinfeksi.
Selain itu, jenazah dibawa menggunakan brankar khusus ke ruang pemulasaran jenazah/kamar jenazah dengan memperhatikan kewaspadaan standar. Jika akan diautopsi hanya dapat dilakukan oleh petugas khusus, berdasar ijin keluarga dan direktur RS.
Dalam ruang jenazah, jenazah akan dimasukkan kedalam peti kayu, ditutup kembali dengan plastik dan didesinfeksi sebelum masuk ambulance. Setelah semua prosedur pemulasaran dilakukan dengan baik, maka pihak keluarga dapat turut dalam penguburan jenazah tersebut. Penguburan dapat dilakukan di tempat pemakaman umum.
“Masyarakat umum dihimbau untuk tidak khawatir secara berlebih. Jenazah yang telah ditangani dengan baik sesuai prosedur tidak lagi dapat menularkan penyakit,” pungkas Nalikan. (fjr/zen/yan)
-
Pemerintahan3 tahun yang lalu
Pemkab Gelar Seminar Sejarah Gajah Mada Putra Lamongan, Ketua Lesbumi PBNU Agus Sunyoto Ungkap fakta-fakta Baru Gajah Mada di Lamongan
-
Pemerintahan3 tahun yang lalu
Bengawan Solo Diduga Tercemar Limbah Tekstil dari Jawa Tengah, Pemkab Lamongan Imbau Petani Tak Gunakan Air Sementara Waktu
-
Pemerintahan2 tahun yang lalu
Maksimalkan Pelayanan saat Covid-19, Disdukcapil Lamongan Manfaatkan Aplikasi Sego Boran
-
Pemerintahan2 tahun yang lalu
Bupati Fadeli Tegaskan Target Kinerja Wajib Dipenuhi, Canangkan Zona Integritas dan Penyerahan Penghargaan SAKIP Perangkat Daerah 2019
-
Pemerintahan2 tahun yang lalu
Pemkab Lamongan Godok Protokol Karantina 3 Desa dan 1 Kelurahan
-
Pemerintahan2 tahun yang lalu
20 Orang di Lamongan Positif Corona, Bupati Gencarkan Pencegahan, Bagikan Masker
-
Hukum & Kriminal2 tahun yang lalu
Polres Lamongan Ungkap Kasus Curanmor di 40 TKP Dan Tahan Dua Tersangka
-
Pemerintahan2 tahun yang lalu
Kepala Kemenag Lamongan Akui Satu Pegawainya Positif Corona, Pelayanan Nikah Dihentikan Total